Backpacker 4D3N Terjangkau ke Belitung #Part1

October 16, 2019

Hai semuaaa.. Masih dengan hasil hunting-an tiket di Sriwijaya Travel Fair, kali ini saya dan suami untuk pertama kalinya mengunjungi Belitung!!! Yeaaaay!!!! Kami berdua excited banget buat menjelajah Belitung. Sedihnya di bulan April itu ternyata sering hujan kalau sudah masuk sore hari. Tapi yaudah lah, mau gimana lagi kan? Hehe. Nah itinerary-nya langsung saya buat per-hari aja yah.. Let’s get start!

Day 1
Hari pertama kami berangkat jam 4 pagi dengan Bus Damri dari Terminal Kayuringin, Bekasi. Sekitar pukul 5 pagi kami sampai di CGK dan terbang dengan Pesawat Sriwijaya (hasil promo hehe) menuju Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung. Pesawat mendarat di Belitung sekitar jam 8 pagi. Waktu itu kami sempat kesal karena Rent Sepeda Motor yang sudah kami kontak jauh-jauh hari tiba-tiba ga merespon sama sekali. Akhirnya kami memutuskan untuk ganti rental, kami sewa motor di Belitung Rental Motor (klik aja sister, nanti langsung connect ke instagramnya mereka). Alhamdulillah abang-abang yang anter motor sangat cepat responnya, plus kasih kami info-info lokasi wisata yang bagus di Belitung. Abangnya saat ngejelasin juga seperti udah fasih dan terstandar, setiap kalimat yang keluar tertata dengan baik haha. Dari Belitung Rental Motor kami disewakan 1 unit motor, 2 helm, 2 jas hujan. Balik lagi yah ke cerita tripnya, dari bandara kami langsung menuju hotel. Kami menginap di Hotel Kelayang Beach, yang saya booked lewat tiket.com. Sampai hotel ternyata suami langsung ga enak badan, jadi kami istirahat dulu. Baru selepas Dzuhur kami jalan ke Kota Belitung. Pertama kami mengunjungin Balancing Rock. Tapi waktu sampai tempatnya ternyata sepi banget, akses jalannya ketutup ilalang tinggi gitu. Kami jalan beberapa meter ke dalam, di situ ada rumah, tapi  karena kami takut akhirnya kami balik lagi ke motor dan langsung melanjutkan perjalanan. Ga jadi foto-foto di situ haha.. Ngeri sisteeer!
Replika Pernikahan Adat Belitung
Tujuan kedua kami adalah Rumah Adat Belitung. Di sini ga ada tiket masuk, tapi ada kotak uang. Nah sister-sister, mungkin dari situ kita para pengunjung bisa ikut berpartisipasi untuk maintenance si Rumah Adat itu. Terus ada apa sih di Rumah Adat itu? Saran saya sebaiknya sister-sister liat di google map dulu hehe, soalnya saya mungkin ga bisa menjelaskan detail karena kami ga didampingi guide saat jalan-jalan. Jadi Rumah Adat ini kalo di Jakarta mirip sama anjungan yang ada di TMII. Rumah ini adalah penggambaran rumah-rumah penduduk Belitung pada masa lalu atau versi tradisional mungkin ya, karena rumah-rumah yang kami temui saat jalan-jalan sudah seperti rumah biasa. Bahkan sudah jarang yang berupa rumah panggung. Sebelum masuk ke dalam rumah, kami harus menaiki beberapa anak tangga, sampai di atas jalannya terbagi dua. Di sebelah kanan terdapat replika pengantin adat belitung plek ketuplek sama seserahan dan makanannya hehehe. Di depannya ada jendela-jendela, di situ kamu boleh ambil gambar asal jangan memindahkan atau merusak properti apalagi dibawa pulang, mending jangan hahaha. Setelah itu kami lanjut ke rumah sisi kiri, di situ ada replika kamar tidur, ayunan bayi, dan lumbung tempat menyimpan peralatan rumah tangga dan berkebun. Kemarin itu kami cuma menemui 2 bagian rumah, 1 bagian di samping rumah kiri itu adalah mushola.
Selesai keliling Rumah Adat kami lanjut ke Danau Kaolin. Danau ini warnanya hijau agak kebiruan, amaze juga liatnya karena posisinya hampir dekat kota dan penampilannya mirip pantai karena daratannnya bukan tanah tapi pasir.
semut-semut kecil di pagar Danau Kaolin
Memang sebenarnya danau ini terbentuk karena proses mining. Terlepas dari itu, Danau Kaolin boleh lah dikunjungi saat ke Belitung cukup indah untuk foto-foto. Waktu kami datang cuacanya memang sudah gerimis-gerimis lucu gitu, jadi kami cuma bisa foto sendiri-sendiri, ga mau repot pasang tripod hehehe..
Mie Atep dengan potongan tahu, bakso ikan (kayanya), timun, kentang rebus dan emping
Sorenya kami makan di Mie Belitung Atep. Lokasinya dekat sekali dengan tugu Belitung. Saya lupa bangeeet berapa harga 1 porsinya, yang jelas waktu itu beli 1 porsi mie, 1 gelas es jeruk kunci dan 1 gelas es teh tawar kami hanya membayar kurang dari 30ribu rupiah. Mie Atep ini agak unik ya rasanya, jadi mie-nya itu mirip kaya mie kuningnya Bakmi Jogja, ditambah kuah manis gitu. So far rasanya enak, masuk sih ke lidah orang jawa yang doyan pedes macem saya haha, apalagi harganya murah hehehe. Sementara itu suami mau cari makanan lain, akhirnya kami ke RM Gangan Sari dan pesan paket gangan. Cuma satu hal yang agak membuat kami kecewa, untuk paket gangan ini lumayan pricey hehe, mungkin karena kekurang tahuan kami jadi kami pilih paket yang harganya lumayan mahal.
Paket gangan terdiri dari gangan ikan, ikan bilis goreng, timun dan sambal
Gangan ikan ini rasanya mirip banget sama sayur asem, tapiii ada rasa kunyit yang kuat seperti yang terlihat kan warnanya kuning gitu dan seperti ada potongan nanas gitu. Jujur, memang rasanya agak aneh di lidah saya, mungkin di lidah orang lain cocok. Beres makan, kami langsung balik ke hotel ditemani hujan sambil motoran. Eh iya, ada sesuatu yang menarik ketika kami motoran di Belitung, beberapa kali kami lihat motor-motor diparkir tapi kuncinya masih terpasang di motornya doooong dan ga ada yang maling hehe, seaman itu..

Day 2
Hari kedua kami bangun pagi-pagi, nah sekitar jam 7 pagi, suami baru bangun dan siap-siap ke Pantai Tanjung Tinggi. Selama perjalanan kami melewati pinggir pantai daaaan ternyata di sana banyak anjing bersantai ria hahaha. Tadinya kami sempat mikir buat mampi, tapi akhirnya kami sama sekali ga berhenti di situ meskipun viewnya bagus. Ngeri sisteeeer haha.. Sampai di Pantai Tanjung Tinggi gerimis turun tapi Alhamdulillah ga terlalu lama. Setelah hujan reda kami berjalan jalan keliling pantai dan naik ke batu-bati besar yang berjejer di pinggir pantai. Kami ga terlalu lama di sini, karena kami sudah ada jadwal lanjutan.
emang agak gelap fotonya karena mendung
Kalau kamu pernah nonton film Laskar Pelangi, nah ini dia pantai yang ada di film itu. Pantai Tanjung Tinggi.. Oh iya waktu pagi kami jalan balik ke hotel, kami berpapasan dengan local people-nya Belitung yang bikin saya kaget, mereka ternyata bawa kendaraan cepet-cepet banget haha, mungkin karena di Belitung ga ada macet kali yah.. Balik ke hotel kami langsung sarapan.. Lumayan banget sister hotel 160ribu dapet sarapan pula, walau sarapannya nasi goreng, telur sama pisang, tapi udah lebih dari cukup dan enaaaaak hehe.

Beres sarapan kami siap-siap buat HOPING ISLAND! Yeaaaaay~~ sebelumnya kami udah kontak-kontakan dulu sama Pak Made, kami dapat nomer hp bapaknya dari blog juga, cuma lupa blognya huhuhu. Kebetulan hotel kami dekat dengan Dermaga Tanjung Kelayang, jadi jam 9 pagi kami sudah bertemu dengan Pak Made di dermaga dan menunggu kapal datang lebih dulu. Ga lama Abang Novi (kata abangnya di Belitung memang banyak laki-laki yang namanya seperti nama perempuan) datang membawa kapal dan cus kami langsung berangkat. Oh iya, ada tips buat kamu yang mau hopping island, sebelum berangkat minum tolak angin dulu, antisipasi mabok laut dan masuk angin haha. Pemberhentian pertama kami adalah Pulau Pasir, kenapa Pulau Pasir? Karena emang ga ada daratannya, cuma pasir aja dan itu bisa muncul dan bisa hilang tergantung air pasang/surut. Pulau Pasir hanya muncul untuk orang-orang yang beruntung haha.
iyah fotonya kurang asik, soalnya pake action cam dan kami ga tau kalau kameranya ketutup percikan air haha
Alhamdulillahnya kami rombongan pertama (rombongan? Kan cuma berdua, rombongan dari mana? Hahaha) yang sampai di Pulau Pasir dan pulaunya lagi surut.. Langsung kami turun dan foto-foto di Pulau Pasir, bagus bangeeeeet huhuhu dan ga peduli matahari panas kami langsung main keliling pulau ini. Puas main, kami balik ke kapal dan melanjutkan perjalanan ke pulau beneran yang ada penghuninya, yaitu Pulau Lengkuas. 

Sister-sister pasti tau kan Pulau Lengkuas? Ya betuuul, pulau yang ada menara pantaunya. Sayangnya sekarang menara pantau ga bisa lagi beroperasi untuk umum demi kebersihan dan faktor lain. Jadi cuma bisa foto-foto di bawah menara aja. Ohya, ini kan emang di pulau ya (i mean pulau yang kecil) jadi jangan kaget kalau harga makanan/minumannya agak muahal hehe.. Alhamdulillah-nya kami ke sana itu pas weekday jadi ga terlalu ramai, meskipun ga ramai tetep aja pas foto ada wajah-wajah yang tidak diharapkan muncul di foto hahaha. Dari Pulau Lengkuas kami menuju spot snorkeling, yeaaaay!
suami yang bisa diving dengan baik
saya yang belum juga jago diving
Snorkeling di sini ikannya ga perlu dipancing makanan. Cukup dengan menengadahkan tangan mereka langsung datang, bahkan tangan saya sempet digigit sama ikan-ikan itu hehe. Dan waktu saya naik ke atas kapal, si ikan-ikan itu keliatan jelaaaas banget dari atas kapal untuk istirahat, MasyaAllah :').. Capek snorkeling kami kembali naik ke kapal, tapi perjalanan belum berakhir kapten! kami lanjut menuju Pulau Kelayang dan Telaga Bidadari. Di tengah perjalanan tiba-tiba turun hujan, Abang Novi nunjukin kami sebuah pulau, kami ditawari ke pulau itu. Tapi tenaga kami lumayan terkuras saat snorkeling plus kondisi hujan, jadi kami hanya foto pulau itu dari kapal (maksudnya suami yang foto, saya udah terlalu lelah hahaha).
Pulau Batu Berlayar
Ketika sampai di Pulau Kelayang, hujan masih setia menemani hehehe. Akhirnya kami ikut neduh bareng Pak Made dan si Abang Novi di warung kopi gitu. Karena terlalu heboh snorkeling akhirnya perut pun lapar~ suami ngajak makan mie instan + telur. Hujan-hujan, di pulau makan mi pake telur, sesuatu bangeeeet hehe.. Begitu hujan mulai reda si Abang Novi memandu (memanduuuu hahaha) kami menuju sebuah gua, dan di gua itu ada telaga, namanya Telaga Bidadari..
Ini dia Telaga Bidadari
Jalan menuju Telaga Bidadari lumayan serem, bukan serem horor tapi batu di mana-mana dan licin. Tapi kata si Abang Novi memang di gua itu agak horor, menurut cerita Abang Novi pernah ada yang kesurupan karena bengong dan ga sopan saat di jalan itu. Itu lah mengapa Abang Novi langsung nyusul waktu kami berdua berjalan berdua menuju tangga gua. Ashiaaap abang, terima kasih sudah mendampingi kami sehingga tidak ada suatu yang aneh-aneh.. Sampai di telaga kami kembaliiii foto-foto hahaha. Kami berhenti di Pulau Kelayang lumayan lama. Setelah masuk ke gua & telaga, saya dan suami berkeliling pulau, iseng mencari kromang (kamu tau kromang kan? iyu loh keong-keong yang di jual di SD) buat nambah video stockshoot hehe. Waktu semakin sore, gerimis pun sudah reda, kami kembali ke kapal menuju dermaga. terus balik lagi deh ke kapal. Malamnya kami mencoba mencari tempat makan untuk mengisi perut yang tadi udah makan emih, pengen cari makanan yang ga emih. Tapi ternyata di daerah sekitar hotel itu jam 8 malem aja udah sepi bangeeeet huhuhu, jadi lah kami beli popmi, iyah~ pop MI, mi lagih hiks..
salah satu pulau dekat Pulau Lengkuas yang jadi spot snorkeling
Segitu dulu kali yah ceritanya.. Niatnya sih mau dijadiin satu postingan aja, tapi ternyata panjang juga hahaha.. So saya akan bagi jadi 2 part nih untuk trip Belitung ini. Di postingan selanjutnya saya akan tambahkan rincian biaya yang kami keluarkan.. Semoga kamu ga bete yah bacanya.. Thank you for reading and good luck for us! :D

You Might Also Like

0 komentar

Member of:

Blogger Perempuan